AllFreePapers.com - All Free Papers and Essays for All Students
Search

Failure Sap on the Division Scm and Crm Hershey

Autor:   •  December 7, 2015  •  Article Review  •  1,233 Words (5 Pages)  •  1,374 Views

Page 1 of 5

TUGAS SIM

KEGAGALAN SAP PADA DIVISI SCM DAN CRM HERSHEY

[pic 1]

DISUSUN OLEH :

STEFANUS (8122414006 )

NATANAEL SUTRISNO H.T. (8112414008)

RANDY APRILIANTO (8112414009)

FRANCISCUS HARTANTO (8112414002)

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

SURABAYA

2015

Company profile

Hershey company yang didirikan tahun 1896 merupakan sebuah perusahaan multinasional yang menghasilkan berbagai macam produk makanan.

Pendahuluan

Sistem ERP merupakan suatu system yang kompleks, dan mengimplementasikannya dapat menjadi hal yang sulit, memakan waktu, dan membutuhkan biaya yang besar. Teknologi ini terintegrasi dan memerlukan komitmen dari semua divisi dan seringkali memerlukan perubahan dalam cara bisnis perusahaan untuk membuatnya implementasi ini berhasil. Hal ini dapat memakan waktu yang lama untuk menyelesaikan dan biaya yang mahal untuk sebuah perusahaan besar, dan tidak ada jaminan untuk hasilnya.

Dimulai pada tahun 1999 ketika Hershey Foods Corporation melakukan proyek pengembangan ERP mereka dengan mengimplementasikan SAP R/3. Perusahaan menghabiskan US$100juta dan 30 bulan untuk proyek ERP mereka. Ketika akhirnya mereka pengimplementasian pada bulan Juli 1999 , perusahaan mengalami masalah dalam pushing orders yang diakibatkan oleh sistem, mengakibatkan penundaan pengiriman dan tidak lengkapnya pengiriman pesanan.

Penyebab  kegagalan dari ERP Hershey antara lain yaitu (1) proyek ini awalnya dijadwalkan untuk implementasi selama empat tahun, tetapi perusahaan memaksa implementasi untuk hanya dalam waktu 30 bulan. (2) perusahaan secara bersamaan menerapkan modul hubungan pelanggan dan paket logistik , secara substansial meningkatkan kompleksitas keseluruhan dan kurva belajar karyawan. (3) perusahaan melakukan implementasi pada waktu tersibuk mereka yaitu tepat sebelum Halloween dan Natal, sehingga penundaan yang dihasilkan menyebabkan laba kuartal ketiga turun sebesar US$151juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Observation

  • Akhir 1996 : perusahaan menyetujui proyek yang dinamakan Enterprise 21 yang berbasiskan TCP/IP. Pada waktu yang bersamaan, terdapat permintaan dari retailer dan distributor bahwa Hershey harus membagikan data pengiriman produk.
  • April 1999: penundaan implementasi proyek tersebut.
  • Juli 1999: proyek mulai jalan kembali dan terjadi tumpang tindih antara waktu implementasi ERP dengan penerimaan pesanan dalam jumlah besar untuk Halloween dan Natal. Sehingga Hershey menggunakan pendekatan perencanaan yang terburu-buru (Big Bang method) untuk melakukan tes sistem.
  • Agustus 1999: Hershey terlambat 15 hari dalam melakukan pengiriman barang.
  • September 1999: Hershey menyadari adanya masalah pada sistem dan mengumumkannya kepada media. Hasilnya banyak investor yang menjual saham mereka dan harga saham Hershey jatuh. Pendapatan dan keuntungan Hershey menurun secara signifikan.
  • November 1999: Hershey mengumumkan akan membereskan masalah yang berkaitan dengan sistem.
  • Desember 1999: Hershey kehilangan 0,5% market sharenya.

Financial damages

  • Biaya keseluruhan proyek yang dibutuhkan Hershey sebesar US$ 10 juta.
  • Hershey mengalami kerugian sebesar US$ 150 juta.
  • Harga saham Hershey terjun bebas menjadil 8% dalam satu hari

Impact

  • Akibat dari kejadian ini, Hershey kehilangan kredibilitas karena terlambat mengirimkan barang dan kehilangan pangsa pasar karena retail dan distributor mencari supplier cokelat lainnya seperti Nestlle, Cadbury, etc.)

Penyebab

  • ERP sytem testing:
  • Menggunakan pendekatan big bang.
  • Mengetes beberapa fungsi sistem dalam waktu bersamaan, sehingga bug, error atau ketidaksesuaian sistem dengan proses bisnis tidak terdeteksi.
  • ERP implementation scheduling:
  • Kurangnya tanggung jawab dalam menyelesaikan deadline, sehingga terjadi penundaan implementasi.
  • Kurangnya manajemen untuk menegaskan jadwal.
  • Implement ERP during peak season:
  • Pemilihan waktu Hershey untuk mengimplementasikan ERP kurang tepat, yaiut pada ssaat permintaan produk sedang tinggi dan Hershey tidak memiliki waktu untuk memperbaiki masalah yang berkaitan dengan implementasi sistem.
  • Implementasi ERP merupakan sesuatu yang sangat kompleks sehingga beberapa gangguan mungkin saja terjadi.
  • Lack of coordination:
  • Kurangnya koordinasi antar personil teknik dan orang-orang yang terlibat dengan proses operasi bisnis sehingga mengakibatkan ketidaksesuaian data pada sistem dan realita.
  • Inexperience:
  • Kurangnya pengetahuan karyawan untuk menggunakan ERP.
  • Training cara penggunaan ERP dilakukan pada saat Hershey menerima banyak pesanan sehingga karyawan tidak fokus dalam menerima pengarahan.
  • Lack of management:
  • Hershey tidak memiliki CIO (chief information officer) hingga implementasi ERP dimulai
  • Perusahaan tidak memiliki perwakilan yang mengerti dan berkompeten dalam bidang IT.
  • Manajemen Hershey tidak mengerti mengenai apa yang dibutuhkan oleh mereka untuk mengimplementasikan ERP.
  • Manajemen puncak tidak mempelajari landasan sistem ERP yang berskala lebih besar daripada sistem yang pernah digunakan Hershey sebelumnya.

Six quality of a software

  1. Functional
  • Sustainable

sistem ERP ( CRM dan SCM) pada Hershey tidak dapat menangani pesananKiss dan Jolly Rancher yang mencapao US$100juta, padalah stok pada gudang mencukupi. Hal ini disebabkan karena stok yang tertera pada sistem tidak sama dengan stok yang ada di gudang.

  • Accurate

Ketepatan jumlah stok berbeda. Stok yang ada dalam gudan berbeda dengan stok yang tertera di sistem)

  • Interoperability

Hershey menggunakan sistem ERP (SAP) sehingga sistem/modukl CRM dan SCM mampu berinteraksi dan terintegrasi.

...

Download as:   txt (9.7 Kb)   pdf (264.9 Kb)   docx (299.7 Kb)  
Continue for 4 more pages »